Ya. Aku adalah seorang pemimpi. Hal yang menguntungkan sekaligus merugikan buatku. Kenapa menguntungkan? Mimpi adalah sebuah inspirasi yang membuat aku tidak pernah putus asa dalam menjalani hidup. Selalu percaya diri. Karena aku mempunyai mimpi yang BESAR! Seperti yang telah diketahui semua orang, segala hal yang hebat yang telah terjadi sepanjang sejarah manusia, berawal dari sebuah mimpi. Dengan sebuah mimpi untuk meraih bulan, akhirnya manusia pertama diterbangkan sampai ke bulan, Neil Armstrong. Dengan mimpi menerapkan ekonomi yang berpihak pada masyarakat, lahirlah buah pemikiran Karl Marx. Dengan mimpi menghidupkan dongeng dan legenda bagi rakyat Inggris, J.R.R. Tolkien membuat “The Lord of The Rings”, novel fiksi ilmiah terbaik sepanjang masa. Dengan sebuah mimpi, bisa mengukur bidang miring dengan bantuan bidang datar, bapak Matematika kita, Phytagoras membuat apa yang saat ini kita kenal dengan “Dalil Phytagoras”. Dengan mimpi mengarungi lautan luas, Kapten Colombus menemukan benua Amerika, yang saat ini menjadi pusat peradaban manusia. Dengan mimpi pula saat ini Barack Obama bisa menjadi Presiden kulit hitam pertama di Amerika. Dan dengan sebuah mimpi aku hidup di dunia ini. Mimpiku, menjadi sumber kekuatan terbesar buatku (setelah Allah SWT tentunya). Tapi masalahnya, apakah mimpiku akan membawa aku menjadi manusia sehebat orang-orang tadi? Orang mungkin berpikir itu adalah hal mustahil, tapi menurutku pribadi, aku bisa menjadi orang yang lebih hebat dari mereka semua jika mimpiku tercapai! Jika tercapai…! Dicatat, “JIKA TERCAPAI”…….frase itulah yang sampai saat ini menggerogoti pikiranku, membuat bingung, pusing, sakit kepala, nafas sesak, perut terlilit, dan begitu sangat menyiksa diriku. Kenapa? Kenapa dua kata itu bisa membuatku sangat menderita jika memikirkannya??? Tentu saja karena aku berani bermimpi besar, tapi takut untuk mencapainya. Inilah salah satu dampak sebuah mimpi yang merugikan bagiku. Aku punya banyak mimpi besar, tapi hingga saat ini aku hanya bisa untuk membayangkannya, dengan usaha yang sangat sedikit untuk mewujudkan semuanya. Dampak negatif dari mimipi-mimpi ini, aku menjadi seorang panghayal. Hal yang sangat manakutkan bagiku, membahayakan diriku, tapi sangat sulit untuk aku hindari. Jika semua khayalanku aku tulis menjadi sebuah novel, aku yakin bisa terjual banyak dipasaran (hehehe)…Ternyata kebiasaan menghayal menjadi sesuatu yang paling bisa mengahancurkan diriku hingga saat ini. Telah banyak kesempatan yang aku lewatkan untuk meraih mimpi-mimpiku karena terlalu sibuk memimpikan hal lain (dengan menghayal). Dan aku sadari, sampai sekarang, belum ada SATUpun MIMPIKU yang telah aku wujudkan.
Salah satu peraih nobel pernah memberikan salah satu rahasia kesuksesannya:
“Untuk meraih hal besar, kita bukan hanya harus bertindak, tetapi harus bermimpi; bukan hanya membuat rencana, tetapi juga harus percaya.”
~ Anatole France ~ (Peraih hadiah Nobel dari Prancis)
Hal apa yang telah aku ikuti dari kalimat bijak itu: BERMIMPI dan PERCAYA
Dan yang tidak aku lakukan : BERTINDAK dan MEMBUAT RENCANA . Hal yang seharusnya pertama kali dilakuakan seseorang untuk mewujudkan mimpi-mimpinya!!! Ya, dan aku tidak melakukannya!
Aku mengkategorikan diriku sebagai seorang PENAKUT. Entah karena presepsiku atau karena memang sudah sifat dasarku seperti itu. Aku selalu menghindari hal-hal yang dapat menyakiti diriku, walaupun hal itu mungkin membawaku menuju keberhasilan. Aku terlalu banyak disakiti, hingga takut merasakan sakit dari tidak tercapainya mimpi-mimpiku. Aku tipe orang yang rela menahan sakit untuk kebahagiaan orang lain, tapi tidak untuk diriku sendiri.
“Karena sepanjang hidupku, aku telah belajar menderita dalam diam”
Entah ini yang dinamakan dengan “takut gagal” atau bukan.
Dan saat ini, aku sedang mencoba menjadi seorang yang BERANI
“Keberanian adalah ketakutan setengah mati, tapi tetap melangkah maju”
Itulah yang aku lakukan sekarang. Melihat segala kemungkinan untuk mewujudkan mimpi-mimpiku, dan mengambil tindakan yang tepat untuk setiap kemungkinan yang ada. Aku BERTINDAK, BERMIMPI, BERENCANA, dan PERCAYA…
Jika dulu Thomas Alfa Edison takut gagal dan menyerah pada ketakutannya, mungkin hingga saat ini, kita masih menggunakan lampu minyak untuk menyinari malam yang gelap. Tapi berhubung dia sudah mewujudkan mimpinya dengan membuatkan lampu listrik untuk kita, kita juga harus bisa mewujudkan mimpi kita dengan memanfaatkan lampu itu. Dengan lampu itu, kita bisa menciptakan lampu-lampu kita sendiri, yang akan menerangi kita. Penerang jalan gelap kita sepanjang masa. Yang membawa kita untuk mewujudkan semua mimpi-mimpi yang ada disepanjang jalan gelap yang kita lalui.
I’m a dreamer!
so am I.. Terlalu banyak bermimpi tapi sedikit bertindak. Ternyata gak cuman gue ya? xixi
BalasHapus