Umum : Sultra berpotensi Tsunami, beredar Isu Gempa Susulan akan Terjadi Esok (26 April 2011)

Kendari, Sulawesi Tenggara tercatat sebagai wilayah yang memiliki potensi terjadi bencana tsunami. Tentunya masyarakat Sulawesi Tenggara tidak bisa membayangkan bagaimana jadinya kalau Sultra diterjang bencana Tsunami.
Tapi bagaimana pun juga, begitulah analisa dari Stasiun Meterologi dan Geofisika Kendari. "Wilayah timur Sulawesi Tenggara berpotensi terjadi tsunami," demikian kata Kepala Stasiun Meteorologi dan Geofisika Kendari, Sukadi, saat ditemui di ruang kerjanya, Minggu lalu (22/2). Sukadi mengatakan, potensi tersebut dilihat dari peta laut wilayah Sultra yang diatasnya didiami jutaan jiwa, dimana di bawah pulau Bumi Anoa (julukan Provinsi Sultra) ini terdapat daerah penyusupan lempeng yang sewaktu-waktu pergerakannya dapat menimbulkan bencana tsunami. Apalagi, kata dia, di Sulawesi Tenggara pernah terjadi bencana itu pada tahun 1825 atau seratus tahunan lebih lalu yang diawali dengan gempa berkekuatan 7,3 SR. Hanya saja, meskipun tsunami pernah terjadi seratusan tahun yang lalu, Sukadi tidak dapat memastikan apakah bencana tahun 1825 itu kembali terulang, seiring dengan pergerakan lempeng di bawah pulau. "Kita tidak bisa pastikan, toh kejadian yang sama terjadi seratusan tahun yang lalu. Kita tidak minta-minta juga, tapi paling tidak, kita harus selalu waspada," katanya.	Kepanikan terjadi hampir diseluruh wilayah Kota Kendari. Sebagian besar warga memilih untuk mengungsikan diri ke tempat yang lebih tinggi seperti daerah Kemaraya atas (bagian gunung), daerah Mandonga (Lawata), dan daerah Puwatu.	Kepanikan yang terjadi mengakibatkan beberapa sekolah memulangkan siswanya. Khusus untuk sekolah menengah pertama (SMP) yang pada hari ini melaksanakan UAN hari pertama, masih banyak yang tetap bertahan untuk melangsungkan UAN. Namun beberapa sekolah memilih memulangkan siswanya yang sementara mengikuti ujian seperti SMPN 1 Kendari.	Dikalangan masyarakat saat ini beredar isu bahwa besok (26 April 2011) akan terjadi gempa susulan antara pukul 07.00 - 10.00 WITA. Informasi ini belum memiliki sumber yang jelas. Menanggapi hal ini, Walikota Kendari, Bapak Asrun M.Sc, menghimbau rakyatnya agar tetap waspada.